AlJihad Sabiluna

Wednesday, March 12, 2008

Rabi Yahudi Beri Lampu Hijau Geng Zionis Serang Masjid Al-Aqsha



Jerusalem – Infopalestina (12/3/2008): Sumber-sumber media resmi Israel mengungkap tentang rencana yang disiapkan para rabi Yahudi garis keras dan geng Zionis secara bersamaan untuk melancarkan serangan balasan atas aksi bom syahid di Jerusalem, Kamis (06/03), yang menewaskan 8 orang Israel. Target dari aksi ini rencanya adalah masjid al Aqsha.
Chanel I Televisi Israel menyebutkan sebagian rabi Yahudi, Selasa (11/03) telah memberi lampu hijau berdasarkan syariat Yahudi kepada tiga orang Yahudi garis keras untuk melancarkan seangan balasan atas aksi syahid Jerusalem dengan target masjid al Aqsha dan yang memiliki hubungan dengannya.
Koresponden Chanel I Televisi Israel menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi garis keras, mereka adalah alumni sebagian lembaga keagamaan Yahudi, Sabtu (08/03) lalu bertemu di pusat pendidikan Talmud “Mirkaz Ha’rav”, lokasi termpat terjadinya aksi bom syahid. Mereka bertemu dengan dua orang rabi Yahudi, salah satunya bekerja di Mirkaz Ha’rav dan seorang lagi dari institusi kerabian Yahudi yang terkenal memberikan dukungan kepada gerakan kanan radikal Yahudi. Kemudian mereka bertemu dengan seorang rabi Yahudi lain di permukiman Yahudi Bani Barak.
Koresponden Chanel I Televisi Israel menambahkan, “Para desainer rencana ini berniat membunuh tokoh arab yang memiliki hubungan dengan al Haram al Qudsi (masjid al Aqsha dan Qubah Shakhra di kota al Quds).” Pernyataan ini dengan jelas mengisyaratkan kepada tokoh Palestina dan Ketua Harakan Islamiyah di Palestina 48, Syaikh Raid Shalah. Tokoh yang mengungkap aktivitas penggalian yang dilakukan Zionis Israel di bawah masjid al Aqsha dan berkali-kali melontarkan peringatan tentang bahaya yang terjadi di al Quds dari penggalian terowongan dan yahudisasi.
Aksi bom syahid Jerusalem terjadi menyusul pembantaian yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza. Aksi ini berlangsung selama 8 hari yang mengakibatkan 137 warga Palestina gugur, sebagian besar adalah anak-anak dan kaum wanita. Sementara itu lebih dari 370 lainnya terluka.

Warning Pembantaian di al Aqsha

Seorang wakil Arab di Parlemen Israel, Abbas Zakur telah mengingatkan bahwa orang-orang garis keras (ektrimis) Yahudi bersiap melakukan serangan terror terhadap jama’ah shalat di masjid al Aqsha dengan dalih sebagai serangan balas dendam atas kejahatan yang terjadi di pusat komunitas kaum radikal Yahudi “Gush Emonim”di Jerusalem Barat yang telah menewaskan 8 orang Israel dan melukai puluhan lainnya.
Dalam pernyataan kepada kantor berita Quds Press, Abbas Zakur menyatakan bahwa Israel sedang merencanakan serangan kepada jamaah shalat di masjid al Aqsha untuk menegaskan bahwa mereka masih yang terkuat di kawasan.
Namun Zakur menyatakan, Israel harus menyadari bahwa tindakan permusuhan terhadap rakyat Palestina akan mengancam Israel sendiri daripada terhadap rakyat Palestina.
Ia meminta kepada penjaga masjid al Aqsha dan lembaga wakaf Islam untuk mengintensifkan keamanan di masjid tersebut guna menjamin keamanan jamaah shalat.

Pembakaran Gerbang al Aqsha

Kamis (06/03) malam, sekelompok ekstimis Yahudi mencoba membakar salah satu gerbang masjid al Aqsha sebelumnya penjaga masjid berhasil mengungkap aksi mereka. Aksi ini terjadi di depan mata dan sepengetahui pasukan Israel yang berjaga di sekitar masjid al Aqsha.
Warga al Quds yang tinggal di samping masjid al Aqsha menyebutkan sekelompok orang garis keras Yahudi meletakan bahan yang cepat terbakar di pintu Silsilah, salah satu pintu utama masjid al Aqsha, dan menyalakan api di sana. Para penjaga masjid al Aqsha langsung lari menuju lokasi dan berusaha memadamkan api yang sudah merusak pintu kayu di gerbang tersebut. Sementara orang-orang Yahudi tersebut langsung lari meninggalkan lokasi.
Menurut penuturan penjaga masjid al Aqsha dia menyebutkan, “Saat salah seorang penjaga pintu Silsilah berada di tempat jaga dari dalam pintu dia menyaksikan ada kepulan asap dan bau kebakaran kuat dari luar pintu. Dia langsung menyampaikan itu kepada ketua penjaga masjid dan selanjutnya disampaikan ke pihak kepolisian Israel yang ada di lokasi sekitar masjid, namun tidak ada respon. Pintu langsung dibuka dari dalam dan lidah api telah membakar pintu yang terbuat dari kayu tersebut dari luar. Api berhasil dipadamkan setelah menghancurkan separoh dari pintu tersebut.”
Sejumlah penjaga masjid al Aqsha dan pasukan kepolisian Israel datang ke lokasi kebakaran. Disebutkan bahwa di depan pintu tersebut ada 5 kamera pengawas yang dipasang Israel dan langsung tersambung ke pusat pengawas kepolisian Israel. Meski demikian pihak kepolisian Israel menyatakan belum menemukan pelaku aksi pembakaran.

Fatwa Pembunuhan Orang-orang Palestina

Pada Rabu (05/03) lalu, sekelompok pembesar rabi Yahudi mengeluarkan fatwa baru yang membolehkan militer Zionis 'Israel' untuk membidik dan menembaki warga sipil Palestina. Mereka beralasan karena untuk membalas serangan roket milik Palestina ke wilayah-wilayah 'Israel'.
Fatwa tersebut keluar hanya berselang dua hari setelah Zionis 'Israel' mengakiri periode pertama operasi militer besar yang mereka gelar di Jalur Gaza yang disebut sendiri oleh Menteri Pertahanan 'Israel', Ehud Barak sebagai ‘holocaust’. Operasi jahat ini sendiri menelan korban 137 syahid, mayoritasnya dari warga sipil dan melukai lebih dari 370 orang.
Fatwa kontroversial ini dikeluarkan oleh Ikatan Rabu Tanah 'Israel' yang dikepalai Rabi Dov Lior, kepala rabi di permukiman Yahudi Keryat Arbu sebelah timur laut kotaHebron, Tepi Barat.
Fatwa yang diberitakan oleh media-media massa 'Israel' ini menyatakan bahwa ajaran Yahudi membolehkan menembaki warga sipil Palestina kalau tempat-tempat tersebut dijadikan tempat untuk melepaskan serangan roket ke permukiman Yahudi.
“Ketika penduduk yang menempati daerah tempat melepaskan roket ke permukiman-permukiman Yahudi, maka Taurat membolehkan menembaki pusat serangan walaupun tempat itu dihuni oleh warga sipil,” demikian salah satu bunyi fatwa tersebut. Semoga Allah melimpahkan ketabahan dan kekuatan pada kaum muslimin, amiiin.

No comments: