AlJihad Sabiluna

Monday, January 05, 2009

Info Mujahid, 5 januari 2009

URUZGAN (Arrahmah.com) - Seorang tentara kafir Australia tewas akibat serangan roket mujahidin Taliban di sebuah pangkalan militer di Uruzgan, Afghanistan selatan.
"Para gerilyawan Taliban menyerang sebuah pangkalan militer Afghanistan dengan roket. Sebuah elemen Australia ditempatkan di pangkalan itu saat berlangsungnya serangan ini," kata Marsekal Udara Angus Houston dalam pernyataannya, sebagaimana dilaporkan AFP.

"Prajurit tersebut tewas seketika saat sebuah roket meledak di kompleks pangkalan."

Tentara itu merupakan serdadu Australia kedelapan yang tewas di Afghanistan, dimana Canberra memiliki sekitar 1.000 tentara, 300 di antara mereka adalah pasukan khusus yang ditempatkan di propinsi Afghanistan selatan itu. (Hanin Mazaya)

Gaza – Infopalestina : Sumber Batalion Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan Ahad malam kemarin bahwa mereka berhasil membunuh 11 serdadu Israel dan melukai 48 lainnya dalam 24 jam sejak operasi darat Israel dimulai di Jalur Gaza.

Sumber-sumber di Al-Qassam menyebutkan, lima serdadu Israel tewas malam Sabtu malam lalu dan enam lainnya luka-luka. Di antara korban yang tewas itu ada seorang komandan dengan pangkat kolonel yang sudah pernah terluka di perang Libanon dan ikut kembali dalam perang baru di Jalur Gaza. Peristiwa itu terjadi ketika pertempuran sengit antara perlawanan Palestina dan serdadu Israel di sejumlah titik perlintasan.
Sementara itu, Muhammad Nazzal, anggota biro politik gerakan Hamas menegaskan bahwa 60 pasukan Israel antara tewas dan luka sejak operasi darat dilakukan dan terjadi pertempuran hebat antara serdadu Israel dan perlawanan Palestina, terutama Batalion Izzudin Al-Qassam.

Dalam live di TV Aljazeera, Nazzal menegaskan bahwa dalam data lapangan yang dihimpun, jumlah serdadu Israel yang tewas dan luka-luka adalah 60 pasukan dan ada 11 serdadu terbunuh dan sekitar 48 luka-luka. Ditambah satu wakil komandan satuan perang di regu 52 Ggolani. Ia berpangkat kolonel yang pernah itu dalam perang Libanon tahun 2006. ia terbunuh di perkampungan Zaitun.
Di sisi lain, Nazzal memberikan apresiasi terhadap pidato Amir Hamd bin Khalifah dan menyebutnya sebagai kemajian politik. Ia juga menilai bahwa pidato Amir Qatar itu mewujudkan bahwa menyampaikan kritik pedas dari pemimpin Arab terhadap reaksi pemerintah-pemerintah yang tidak berdaya. Nazzal berharap pidato itu akan menjadi langkah politik penting. Tidak adanya KTT dalam mereaksi peristiwa Gaza adalah titik hitam yang menegaskan bahwa Arab tidak memiliki tanggungjawab, imbuh Nazzal. Ia juga mengungkapkan bahwa kini sudah ada kontak dan reaksi dari Eropa dan lainnya yang meminta Hamas melakukan gencatan senjata. Namun Nazzal menegaskan bahwa gencatan senjata tidak ada terjadi jika permusuhan Israel tidak dihentikan dan perlintasan dibuka kembali. (bn-bsyr)

ALLAHU AKBAR!!!

No comments: