AlJihad Sabiluna

Wednesday, March 26, 2008

Pemerintah Mesir Larang Pemimpin Hamas Masuk Negaranya

Damasyqus-Infopalestina (26/03-2008): Sumber koresponden Kairo menyebutkan, pihak keamanan Mesir tidak memberikan izin bagi pemimpin Hamas, Muhammad Nazal memasuki negeri tersebut untuk menghadiri KTT Kairo Ke Enam yang diadakan Kelompok Negara Anti Penjajahan Amerika dan Israel. Menurut jadual acara ini akan diadakan Kamis s/d Ahad (27 s/d 30 Maret 2008).

Pihak keamanan tidak mau menjelaskan secara detail sebab pelarangan ini. Mereka mengisyaratkan, pelarangan ini terkait kebijakan politik Mesir teruatama setelah operasi militer Hamas di Jalur Gaza pada 24 Juni 2007 lalu.

Pemerintah Mesir tidak mengizinkan siapapun dari Hamas melakukan kegiatan politiknya di Mesir. Bahkan mereka sempat memblokade kedatangan Pemimpin Hamas, Kholid Misy’al bersama sejumlah delegasinya di Kairo pada penghujung bulan Januari lalu, dengan mengeliminir mereka dari media. Delegasi Hamas dilarang melakukan kontak dengan media manapun atau melakukan pembicaran dengan tokoh politik Mesir.

Perlu disebutkan di sini, pemerintah Mesir sebelumnya meminta Nazal meninggalkan Kairo pada 13 Juli 2006, ketika ia berkunjung secara resmi dan melakukan pembahasan dengan sejumlah pejabat Mesir untuk membahas tawanan Israel, Giladh Shalit. Mesir berkilah permintaan demi keamanan dan keselamatan Nazal di Mesir paska penangkapan dua serdadu Israel di sebelah selatan Libanon pada 22 Juli 2006 lalu, bersamaan dengan pertemuan Nazal dengan sejumlah pejabat Mesir lainya. (asy)

Allah Hafidz...

Sunday, March 23, 2008

Khatib al Aqsha Kecam Pernyataan Mccain Soal al Quds dan Gaza

Alquds (Terjajah) (22/03/2008) – Infopalestina: Khathib Majid al Aqsha, Syaikh Ikrima Shabri mengecam keras pernyataan calon presiden Amerika dari Partai Republik, John Mccain, yang menyatakan dirinya akan mengakui al Quds sebagai ibukota entitas Zionis Israel apabila dia memenangi dalam pemilu presiden Amerika mendatang. Dia juga menyatakan dukungannya atas eskalasi militer Israel terhadap Jalur Gaza.

Hal tersebut disampaikan Syaikh Ikrima Shabri dalam khutbah yang beliau sampaikan dalam shalat Jum’at di masjid al Aqsha, kemarin, Jum’at (21/03). Dia mengatakan, “Pernyataan calon presiden Amerika itu tertolak dan merupakan permusuhan. Pernyataan itu telah mengabaikan hak-hak legal Palestina dan nyawa-nyawa yang tidak berdosa. Ini adalah cara-cara permusuhan yang tidak manusiawi.” Dia menegaskan bahwa al Quds akan menjadi hak kaum muslimin sampai hari kiamat.

Di sisi lain Syaikh Shabri meminta media massa Palestina untuk behenti dan menghentikan segara berita-berita pencideraan, terlebih dengan adanya upaya-upaya untuk menghentikan konflik dan adanya upaya damai antara pihak-pihak yang berselisih. Dia mengingatkan adanya pertemuan-pertemuan yang tengah dilangsungkan di Mesir dan Yaman. Dia berharap upaya ini bisa berjalan dengan sukses.

Dia menyerukan agar dihentikan perseteruan informasi. “Itu adalah hal yang disayangkan, menyedihkan dan menyakitkan. Yaitu apa yang terjadi berupa perseteruan kata-kata dan pencideraan yang terjadi melalui media massa.” (seto)

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan ketabahan dan kekuatan kepada kita semua, kaum muslimin sedunia, Allahu Akbar!!!

Thursday, March 20, 2008

Hamas : Inisiatif Yaman Masih Terhambat Oleh Kelompok Ramallah

Gaza-Infopalestina (19/03/2008): Gerakan Perlawanan Hamas menegaskan kembali sikapnya siap berdialog dengan gerakan Fatah untuk mengakhiri perpecahan dalam negeri.

Pernyataan ini diungkapkan Juru Bicara Hamas, DR. Sami Abu Zuhri dalam pernyataan persnya kemarin. Ia menyatakan, pernyataan Menlu Yaman, Abu Bakar Al-Qurbi yang menjelaskan tidak ada pertentangan antara Hamas dan Fatah terkait inisiatif Yaman ini. Ia mengatakan, belum ada halangan serius bagi Fatah untuk memulai kembali dialog.

Abu Zuhri mengungkapkan kekecewaanya atas penolakan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang telah memutuskan harapanya yang menunjukan pihak Abbas tidak serius untuk memulai dialog.

Sebelumnya Nabil Amer menyatakan, Presiden Abbas masih bersikukuh pada persyaratan sebelumnya. Yaitu agar Hamas mengakui kedaulatan Negara Israel.

Sementara itu Hamas menyerukan agara Fatah segera ke meja perundingan atas arahan dan inisiatif pihak Yaman untuk membahas segala masalah, tanpa persyaratan apapun. (asy)

Wednesday, March 12, 2008

Rabi Yahudi Beri Lampu Hijau Geng Zionis Serang Masjid Al-Aqsha



Jerusalem – Infopalestina (12/3/2008): Sumber-sumber media resmi Israel mengungkap tentang rencana yang disiapkan para rabi Yahudi garis keras dan geng Zionis secara bersamaan untuk melancarkan serangan balasan atas aksi bom syahid di Jerusalem, Kamis (06/03), yang menewaskan 8 orang Israel. Target dari aksi ini rencanya adalah masjid al Aqsha.
Chanel I Televisi Israel menyebutkan sebagian rabi Yahudi, Selasa (11/03) telah memberi lampu hijau berdasarkan syariat Yahudi kepada tiga orang Yahudi garis keras untuk melancarkan seangan balasan atas aksi syahid Jerusalem dengan target masjid al Aqsha dan yang memiliki hubungan dengannya.
Koresponden Chanel I Televisi Israel menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi garis keras, mereka adalah alumni sebagian lembaga keagamaan Yahudi, Sabtu (08/03) lalu bertemu di pusat pendidikan Talmud “Mirkaz Ha’rav”, lokasi termpat terjadinya aksi bom syahid. Mereka bertemu dengan dua orang rabi Yahudi, salah satunya bekerja di Mirkaz Ha’rav dan seorang lagi dari institusi kerabian Yahudi yang terkenal memberikan dukungan kepada gerakan kanan radikal Yahudi. Kemudian mereka bertemu dengan seorang rabi Yahudi lain di permukiman Yahudi Bani Barak.
Koresponden Chanel I Televisi Israel menambahkan, “Para desainer rencana ini berniat membunuh tokoh arab yang memiliki hubungan dengan al Haram al Qudsi (masjid al Aqsha dan Qubah Shakhra di kota al Quds).” Pernyataan ini dengan jelas mengisyaratkan kepada tokoh Palestina dan Ketua Harakan Islamiyah di Palestina 48, Syaikh Raid Shalah. Tokoh yang mengungkap aktivitas penggalian yang dilakukan Zionis Israel di bawah masjid al Aqsha dan berkali-kali melontarkan peringatan tentang bahaya yang terjadi di al Quds dari penggalian terowongan dan yahudisasi.
Aksi bom syahid Jerusalem terjadi menyusul pembantaian yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza. Aksi ini berlangsung selama 8 hari yang mengakibatkan 137 warga Palestina gugur, sebagian besar adalah anak-anak dan kaum wanita. Sementara itu lebih dari 370 lainnya terluka.

Warning Pembantaian di al Aqsha

Seorang wakil Arab di Parlemen Israel, Abbas Zakur telah mengingatkan bahwa orang-orang garis keras (ektrimis) Yahudi bersiap melakukan serangan terror terhadap jama’ah shalat di masjid al Aqsha dengan dalih sebagai serangan balas dendam atas kejahatan yang terjadi di pusat komunitas kaum radikal Yahudi “Gush Emonim”di Jerusalem Barat yang telah menewaskan 8 orang Israel dan melukai puluhan lainnya.
Dalam pernyataan kepada kantor berita Quds Press, Abbas Zakur menyatakan bahwa Israel sedang merencanakan serangan kepada jamaah shalat di masjid al Aqsha untuk menegaskan bahwa mereka masih yang terkuat di kawasan.
Namun Zakur menyatakan, Israel harus menyadari bahwa tindakan permusuhan terhadap rakyat Palestina akan mengancam Israel sendiri daripada terhadap rakyat Palestina.
Ia meminta kepada penjaga masjid al Aqsha dan lembaga wakaf Islam untuk mengintensifkan keamanan di masjid tersebut guna menjamin keamanan jamaah shalat.

Pembakaran Gerbang al Aqsha

Kamis (06/03) malam, sekelompok ekstimis Yahudi mencoba membakar salah satu gerbang masjid al Aqsha sebelumnya penjaga masjid berhasil mengungkap aksi mereka. Aksi ini terjadi di depan mata dan sepengetahui pasukan Israel yang berjaga di sekitar masjid al Aqsha.
Warga al Quds yang tinggal di samping masjid al Aqsha menyebutkan sekelompok orang garis keras Yahudi meletakan bahan yang cepat terbakar di pintu Silsilah, salah satu pintu utama masjid al Aqsha, dan menyalakan api di sana. Para penjaga masjid al Aqsha langsung lari menuju lokasi dan berusaha memadamkan api yang sudah merusak pintu kayu di gerbang tersebut. Sementara orang-orang Yahudi tersebut langsung lari meninggalkan lokasi.
Menurut penuturan penjaga masjid al Aqsha dia menyebutkan, “Saat salah seorang penjaga pintu Silsilah berada di tempat jaga dari dalam pintu dia menyaksikan ada kepulan asap dan bau kebakaran kuat dari luar pintu. Dia langsung menyampaikan itu kepada ketua penjaga masjid dan selanjutnya disampaikan ke pihak kepolisian Israel yang ada di lokasi sekitar masjid, namun tidak ada respon. Pintu langsung dibuka dari dalam dan lidah api telah membakar pintu yang terbuat dari kayu tersebut dari luar. Api berhasil dipadamkan setelah menghancurkan separoh dari pintu tersebut.”
Sejumlah penjaga masjid al Aqsha dan pasukan kepolisian Israel datang ke lokasi kebakaran. Disebutkan bahwa di depan pintu tersebut ada 5 kamera pengawas yang dipasang Israel dan langsung tersambung ke pusat pengawas kepolisian Israel. Meski demikian pihak kepolisian Israel menyatakan belum menemukan pelaku aksi pembakaran.

Fatwa Pembunuhan Orang-orang Palestina

Pada Rabu (05/03) lalu, sekelompok pembesar rabi Yahudi mengeluarkan fatwa baru yang membolehkan militer Zionis 'Israel' untuk membidik dan menembaki warga sipil Palestina. Mereka beralasan karena untuk membalas serangan roket milik Palestina ke wilayah-wilayah 'Israel'.
Fatwa tersebut keluar hanya berselang dua hari setelah Zionis 'Israel' mengakiri periode pertama operasi militer besar yang mereka gelar di Jalur Gaza yang disebut sendiri oleh Menteri Pertahanan 'Israel', Ehud Barak sebagai ‘holocaust’. Operasi jahat ini sendiri menelan korban 137 syahid, mayoritasnya dari warga sipil dan melukai lebih dari 370 orang.
Fatwa kontroversial ini dikeluarkan oleh Ikatan Rabu Tanah 'Israel' yang dikepalai Rabi Dov Lior, kepala rabi di permukiman Yahudi Keryat Arbu sebelah timur laut kotaHebron, Tepi Barat.
Fatwa yang diberitakan oleh media-media massa 'Israel' ini menyatakan bahwa ajaran Yahudi membolehkan menembaki warga sipil Palestina kalau tempat-tempat tersebut dijadikan tempat untuk melepaskan serangan roket ke permukiman Yahudi.
“Ketika penduduk yang menempati daerah tempat melepaskan roket ke permukiman-permukiman Yahudi, maka Taurat membolehkan menembaki pusat serangan walaupun tempat itu dihuni oleh warga sipil,” demikian salah satu bunyi fatwa tersebut. Semoga Allah melimpahkan ketabahan dan kekuatan pada kaum muslimin, amiiin.

Monday, March 10, 2008

Subhanallah : Aksi Syahid Goncang Israel, 8 Terbunuh dan Puluhan Cedera!


(COMES Info ; Jum'at, 7/03/08) - Sekurang-kurangnya 8 warga Israel terbunuh dan lebih dari 40 orang cedera dalam aksi syahid yang dilakukan pejuang Palestina di bagian barat kota Jerusalem, Kamis (06/03) malam. Tindakan ini terjadi seminggu setelah tindakan bumi hangus yang dilakukan Israel di Semenanjung Gaza dan mengakibatkan lebih dari 130 warga Palestina syahid dan 350 lainnya cedera. Sumber-sumber Israel menyebutkan seorang warga Palestina bersenjata menyerbu kumpulan radikal Yahudi di kompleks kumpulan radikal Ghos Emonem di bagian barat kota Jerusalem sambil melancarkan tembakan senjata automatik dan mengakibatkan sejumlah penduduk Yahudi terbunuh. Sementara itu seorang pengebom berani mati "bom syahid" meledakan dirinya di tengah-tengah penduduk Yahudi hingga menyebabkan banyak yang terbunuh dan cedera parah. Sumber tersebut menambahkan pula, hari Kamis malam itu, banyak orang Yahudi berkumpul karena bertepatan dengan perayaan awal bulan Maret berdasarkan kalender Ibrani. Menyusul tindakan ini, pasukan militan Israel, pihak polisi dan pasukan khusus dikerahkan ke tempat kejadian dan melakukan pengamanan yang sangat ketat. Menurut sumber Israel, lebih dari 50 ambulan dikerahkan ke lokasi kejadian.

Monday, March 03, 2008

Why??? They are our lovely children... Why Israel killed them?!!!





Gaza, 1 maret 2008, Inna lillahi wa inna ilahi roojiuun...
just added to the 30 Palestinians victimes, Israel says and excute , Palestinians children have to die , Masha Allah!
How sad is this?! :( please,don't forget them in your prayers...
Let's pray for Palestine and I invite everyone to join me in praying for justice for the Palestinians..... That's Our Land! Zionist Israel Laknatullah! Allahu Akbar!!!